Review Gameplay Beyond Two Souls: Penutup Generasi yang Manis!


David Cage memang tumbuh menjadi nama yang cukup disegani di industri game. Lewat tangan dingin otak jenius yang satu ini, industri game kedatangan sebuah genre unik yang mungkin seringkali diragukan statusnya sebagai video game – sebuah genre yang seringkali disebut sebagai interactive story. Alih-alih diberi kebebasan untuk bergerak dan beraksi yang diterjemahkan lewat aksi Anda di kontroler, Anda justru dihadapkan pada kondisi dimana Anda diminta untuk bereaksi terhadap beragam skenario yang ada. Game-game sekelas Fahrenheit dan Heavy Rain mengusung hal tersebut. Hasilnya? Walaupun ada kesempatan untuk menggerakkan karakter, inti gameplay memang lebih berkisar pada efektivitas Anda di QTE. Formula yang akhirnya dimodifikasi untuk si proyek terbaru – Beyond: Two Souls.

Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Beyond: Two Souls ini. Visualisasi yang begitu luar biasa benar-benar mendorong teknologi Playstation 3 delapan tahun yang lalu ke batas yang belum pernah dicapai sebelumnya. Kualitas detail tata cahaya, wajah, dan detail ekspresi yang ditawarkan bahkan mampu mengimbangi game-game next-gen saat ini. Perubahan di sisi gameplay juga terasa cukup signifikan. Perubahan QTE yang kini dimodifikasi lebih sederhana memang menawarkan tantangan tersendiri. Namun seperti proyek Cage selama ini, cerita adalah kekuatan utama yang tidak bisa disangkal. Apakah hal tersebut akan menjadi fitur utama Beyond juga? Saatnya mencari tahun.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Beyond: Two Souls?  Mengapa kami menyebutnya sebagai penutup generasi yang manis?



Plot
Selamat datang di kehidupan Jodie Holmes, seorang anak perempuan manis yang seolah dilahirkan hanya untuk satu hal – menelan dan berhadapan dengan tragedi yang tak pernah usai, satu demi satu. Secara fisik, Jodie mungkin terlihat seperti anak-anak sebayanya, aktif dan riang. Namun ada satu rahasia yang tidak pernah akan meninggalkan Jodie, sebuah mimpi buruk yang menjauhkan dirinya dari semua hal yang seharusnya dinikmati oleh anak kecil. Sebuah eksistensi supernatural yang terus terikat padanya – Aiden.

Tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana Jodie “terikat” pada Aiden – sosok supernatural yang memungkinkan dirinya untuk melakukan berbagai hal-hal yang menakjubkan. Ketakutan dan kebingungan inilahn yang akhirnya mendorong orang tua Jodie untuk melemparkan anaknya di sebuah badan penelitian DPA, di bawah tanggung jawab – Nathan Dawkins. Di sini, Jodie melewati serangkaian proses eksperimen untuk mendefinisikan sosok Aiden sebenarnya dan alasan eksistensinya sendiri. Namun sayangnya, kekuatan ini justru menjadi daya tarik bagi pemerintah Amerika Serikat untuk menempuh agenda rahasianya. Cukup umur, Jodie pun direkrut sebagai anggota CIA.




Potensi yang luar biasa tampaknya cukup untuk menggambar aksi Jodie selama di CIA. Lewat kemampuan Aiden untuk memanipulasi makhluk hidup dan bergerak menembus ruang fisik, Jodie berkesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi rahasia yang tentu saja krusial untuk kepentingan Amerika Serikat. Namun, semua aksi ini justru menggoyahkan identitas Jodie sendiri. Dengan mata kepalanya sendiri, ia merasa bertanggung jawab atas berbagai konflik yang terjadi, apalagi dengan kebohongan CIA yang memaksanya untuk menempuh misi di luar hati nuraninya sendiri. Jodie yang merasa dimanfaatkan kemudian marah dan terus melarikan diri – menjalani hidup yang sulit dengan satu tujuan utama, tidak ingin lagi berhubungan dengan CIA sama sekali. Ini membuatnya putus hubungan dengan Nathan dan tentu saja sang calon kekasih – Ryan. Walaupun demikian, CIA tidak putus asa. Perburuan untuk mendapatkan kembali Jodie terus dilakukan.





Mampukah Jodie terlepas dari CIA dan menemukan kedamaiannya sendiri? Siapa sebenarnya Aiden? Mengapa takdir keduanya tidak terpisahkan? Apa sumber dari semua kejadian supernatural yang terjadi di sekitar Jodie? Bagaimana kisah hidupnya akan berakhir? Semua jawaban dari pertanyaan ini dapat Anda jawab, tentu saja dengan memainkan Beyond: Two Souls ini.

Untuk Melihat Lebih Jelas lagi silahkan lihat di Trailer Games Beyond Two Soul

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment